
Komunitas The Jakmania yang berdomisili di D.I. Yogyakarta ini berdiri pada tanggal 21 April 2007, merupakan wadah bersatunya anak-anak Jakarta yang sedang merantau di Yogyakarta.
Sang pelopor berdirinya DIJ (Daerah Istimewa Jakmania) atau yang biasa dikenal Jak Jogja adalah Sdr. Sapto, Bayu dan Abe. Kemudian kepemimpinan Jakmania Jogja diteruskan oleh Donny dan sekarang Agung menjadi generasi penerus yang dipercaya untuk memimpin komunitas Jak Jogja.
Hingga sekarang Jak Jogja telah banyak memiliki anggota yang tidak hanya dari kalangan anak-anak Jakarta yang sedang menempuh studynya ataupun yang sedang kerja di kota Jogjakarta, tetapi banyak dari anak-anak Jogjakarta sendiri yang ikut menjadi anggota The Jak Jogja.
Semua itu karena bentuk kecintaan mereka dengan Persija Jakarta, Jadi kini Persija Jakarta bukan hanya menjadi kebanggaan dan hanya milik orang jakarta saja.
"The Jakmania Jogjakarta mempunyai misi untuk dapat merpersatukan para The Jakmania yang ada di wilayah Jogyakarta dan sekitarnya. Serta dapat mempererat tali silarurahmi antar The Jakmania dan supporter lain yang berada di D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sekitarnya,” ungkap Rizki Joansyah atau yang akrab di sapa Opet, salah satu anggota Jakmania Jogja.
Totalitas Jakmania Jogja dalam memberikan support kepada tim kebanggaan Persija Jakarta ditunjukkan dengan totalitas mendukung langsung saat Persija tandang di D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan ataupun saat kandang di Jakarta.
Bersatu dalam Satu Jiwa untuk Mendukung Persija Jakarta adalah motto yang diusung anak-anak Jakarta yang tergabung dalam komunitas Jakmania Jogja.
Seiring dengan bergulirnya waktu semakin banyak anggota yang ikut bergabung dan semakin menunjukkan eksistensinya.
“Bang Ari merupakan sosok yang sangat berperan dalam mendobrak eksistensi Jakmania Jogja, pria yang telah mempunya seorang istri dan anak ini, memiliki jiwa anak muda dengan memberikan masukan-masukan untuk anggota Jakmania Jogja. Salah satunya dia memberi saran agar group facebook Jakmania Jogja dibuka untuk umum supaya bisa menarik orang-orang yang cinta dengan Persija yang berdomisili di kota Jogja ikut tergabung dalam komunitas Jakmania Jogja,” ungkap Opet.
Selain kegiatannya mendukung Persija Jakarta berlaga di lapangan hijau, The Jakmania Jogja juga menunjukan eksistensinya di kota Gudeg itu dengan melakukan aksi sosial penggalangan dana untuk korban merapi yang saat itu mengguncang kota Jogjakarta dan sekitarnya.“Aksi sosial itu dilakukan di sepanjang jalan Malioboro, Kota Jogjakarta bersama kelompok supoter Singa Mania Jogja ( Pendukung Sriwijaya FC ), aksi positif tersebut diharapkan dapat di jadikan tolak ukur dan membuat kelompok suporter yang ada di Indonesia bisa memahami dan mengerti kondisi bangsa Indonesia yang sedang terkena bencana, jangan sukannya pada tawuran aja,” ungkap Opet menambahkan.
Bencana yang menimpa negeri ini membuat banyak pihak mengulurkan tangan guna memperingan para korban. Beberapa aksi sosial dilakukan. Salah satunya dilakukan The Jakmania, salah satu komunitas suporter Persija Jakarta.
Beberapa anggota The Jakmania yang berdomisili di Kota Gudeg contohnya. Bekerja sama dengan LA Mania Regional Jogja, mereka melakukan pendistribusian bantuan yang telah masuk ke posko pengungsian di daerah Hargobinangun. Acara yang diikuti oleh sekitar 20-an Jak Jojga berlangsung dari pagi hari hingga sore hari menjelang.
“Kegiatan ini menjadi salah satu agenda resmi tahunan The Jakmania Jojga, tidak hanya untuk wilayah Jojga saja tapi untuk wilayah-wilayah lain yang membutuhkan bantuan,“ ungkap Monang anggota Jak Jojga yang terjun langsung membantu korban bencana.
Oleh: (Rizki Awlia)
sumber: http://www.thejakmania.net